Rumah / Berita TTK / berita industri / Proses Pembersihan dan Sterilisasi Gaun Isolasi yang Dapat Digunakan Kembali: Bahan dan Metodologi

berita industri

Proses Pembersihan dan Sterilisasi Gaun Isolasi yang Dapat Digunakan Kembali: Bahan dan Metodologi

Jan 18,2024
Gaun isolasi yang dapat digunakan kembali telah menjadi pakaian pelindung yang penting di berbagai fasilitas kesehatan. Dengan potensinya untuk menolak penggunaan berulang kali, produk ini menawarkan alternatif yang ramah lingkungan dan hemat biaya dibandingkan gaun sekali pakai. Namun, pembersihan dan sterilisasi yang tepat penting untuk menjaga efektivitas gaun tersebut dalam mencegah penularan penyakit menular. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari cara membersihkan dan mensterilkan gaun isolasi yang dapat digunakan kembali, serta bahan umum yang digunakan dalam pembuatannya.
Bahan yang Digunakan untuk Pembuatan Gaun Isolasi yang Dapat Digunakan Kembali:
Poliester, polipropilen, dan kapas adalah beberapa bahan yang biasa digunakan untuk pembuatan gaun isolasi yang dapat digunakan kembali. Poliester, kain sintetis yang dikenal karena kekokohan dan ketahanannya terhadap kerutan dan penyusutan, banyak digunakan karena kekuatan dan kemampuannya dalam menahan pencucian berulang kali. Polypropylene, salah satu pilihan populer lainnya, menawarkan rumah penghalang yang sangat baik dan ketahanan terhadap cairan. Ini sering digunakan sebagai laminasi atau dikombinasikan dengan bahan lain untuk mempercantik kemampuan pelindung gaun. Katun, bahan alami, disukai karena kemudahan bernapas dan kemewahannya, sehingga cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Proses Pembersihan dan Sterilisasi:
Cara membersihkan dan mensterilkan gaun isolasi yang dapat digunakan kembali juga dapat bervariasi tergantung pada bahan gaun khusus dan instruksi produsen. Namun, ada beberapa langkah dan perhatian umum untuk memastikan pembersihan dan sterilisasi yang efektif.
1. Tindakan awal: Sebelum memulai prosedur pembersihan, penting untuk menghilangkan kotoran atau kontaminan yang terlihat dari gaun tersebut. Ini dapat dilakukan dengan menyikat atau mengibaskan partikel apa pun dengan lembut.
2. Mesin Cuci: Kebanyakan jubah isolasi yang dapat digunakan kembali dapat dicuci dengan mesin. Biasanya disarankan untuk menggunakan alat mandi dengan pengaturan suhu yang sesuai dan sedikit deterjen. Air panas, mulai dari suhu seratus enam puluh hingga 180°F (tujuh puluh satu delapan puluh dua°C), lebih disukai untuk memastikan disinfeksi menyeluruh. Sangat penting untuk mengikuti petunjuk produsen mengenai suhu air dan pemilihan deterjen untuk menghindari kerusakan potensial pada gaun.
3. Pengeringan: Setelah dicuci, jubah harus dikeringkan secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pengering komersial pada suhu tinggi atau dengan bantuan pengeringan udara di tempat yang berventilasi baik. Pengeringan yang tepat akan menghilangkan sisa kelembapan yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri.
4. Inspeksi: Setelah jubah kering, pemeriksaan visual yang cermat harus dilakukan untuk memastikan jubah tersebut bebas dari robekan, noda, atau kerusakan lainnya. Gaun pelindung yang rusak harus diperbaiki atau dibuang.
5. Sterilisasi: Tergantung pada persyaratan khusus fasilitas kesehatan, sterilisasi mungkin penting untuk memastikan desinfeksi menyeluruh. Strategi umum sterilisasi meliputi autoklaf, sterilisasi bensin etilen oksida (ETO), atau sterilisasi uap hidrogen peroksida. Sangat penting untuk mematuhi instruksi pabrik dalam proses sterilisasi untuk menjaga integritas gaun tersebut.
6. Penyimpanan: Setelah jubah dibersihkan, disterilkan, dan diperiksa, jubah harus disimpan di lingkungan yang mudah dan kering. Penyimpanan yang tepat akan membantu Anda mencegah infeksi dan memastikan jubah tetap efektif untuk digunakan di masa mendatang.
Membersihkan dan mensterilkan jubah isolasi yang dapat digunakan kembali merupakan cara penting untuk menjaga efektivitasnya dalam menghentikan penularan penyakit menular. Memahami teknik pembersihan yang ideal dan bahan-bahan yang digunakan dalam produksi sangat penting agar fasilitas kesehatan dapat menerapkan protokol yang benar. Mematuhi saran produsen, penggunaan deterjen dan disinfektan yang sesuai, serta memastikan pengeringan menyeluruh merupakan langkah penting dalam teknik pembersihan dan sterilisasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara cermat, pusat layanan kesehatan dapat memaksimalkan masa pakai dan kemampuan jubah isolasi yang dapat digunakan kembali, sekaligus meningkatkan keberlanjutan dan efektivitas biaya dalam praktik pengendalian infeksi mereka.