Rumah / Berita TTK / berita industri / Bahan apa yang digunakan dalam pakaian medis?

berita industri

Bahan apa yang digunakan dalam pakaian medis?

Jul 07,2023
Pakaian medis dirancang untuk memberikan kenyamanan, fungsionalitas, dan perlindungan kepada pasien dan profesional kesehatan di berbagai rangkaian layanan kesehatan. Pemilihan bahan yang digunakan dalam pakaian medis sangat penting untuk memastikan efektivitas dan kesesuaiannya untuk berbagai tujuan. Berikut adalah beberapa bahan umum yang digunakan dalam pakaian medis:
Kain Bukan Tenunan: Kain bukan tenunan banyak digunakan dalam pakaian medis karena sifat penghalangnya yang sangat baik, sifatnya yang ringan, dan kemudahan bernapas. Kain-kain ini dibuat dengan mengikat atau mengaitkan serat-serat menjadi satu, bukan dengan menenun atau merajutnya. Kain bukan tenunan dapat dibuat dari berbagai bahan, antara lain polipropilen, poliester, dan polietilen. Mereka sering digunakan dalam gaun bedah, masker wajah, dan baju sekali pakai.
Polipropilena: Polipropilena adalah polimer termoplastik yang sangat tahan terhadap kelembapan, bahan kimia, dan abrasi. Ini umumnya digunakan dalam pakaian medis karena sifat penghalangnya yang sangat baik terhadap cairan dan mikroorganisme. Polypropylene ringan, menyerap keringat, dan nyaman dipakai, sehingga cocok untuk barang-barang seperti gaun bedah, topi, dan penutup sepatu.
Polietilen: Polietilen adalah bahan plastik serbaguna yang sering digunakan pada pakaian medis sekali pakai seperti celemek dan sarung tangan. Fleksibel, tahan air, dan tahan terhadap bahan kimia, sehingga cocok untuk memberikan perlindungan terhadap cairan dan kontaminan.
Poliester: Poliester adalah serat sintetis yang menawarkan daya tahan, kekuatan, dan ketahanan terhadap kerutan dan penyusutan. Bahan ini biasa digunakan pada pakaian medis seperti jas lab dan scrub karena kemudahan perawatannya dan kemampuannya menahan pencucian dan sterilisasi berulang kali.
Kapas: Kapas adalah serat alami yang dikenal karena kelembutan, kenyamanan, dan sirkulasi udaranya. Ini sering digunakan di pakaian medis seperti gaun pasien dan piyama untuk memberikan kenyamanan kepada pasien. Bahan katun bersifat hipoalergenik dan lembut di kulit, sehingga cocok untuk individu dengan kulit sensitif.




Spandex/Elastane: Spandex, juga dikenal sebagai elastane atau Lycra, adalah serat sintetis yang dapat diregangkan yang memberikan fleksibilitas dan kenyamanan pada pakaian medis. Bahan ini sering kali dicampur dengan bahan lain seperti katun atau poliester untuk meningkatkan kesesuaian dan jangkauan gerak pakaian. Spandex biasanya digunakan pada barang-barang seperti stoking kompresi, penyangga penyangga, dan karet gelang pada pakaian.
Kain Antimikroba: Kain antimikroba diperlakukan secara khusus untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme, mengurangi risiko infeksi. Kain ini sering kali mengandung bahan tambahan seperti ion perak atau tembaga, yang memiliki sifat antimikroba. Kain antimikroba dapat digunakan dalam berbagai pakaian medis, termasuk pembalut luka, seprai, dan pakaian kompresi.
Penting untuk diingat bahwa pilihan bahan khusus untuk pakaian medis dapat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan, persyaratan kinerja, dan standar peraturan. Produsen dan profesional kesehatan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kenyamanan, sifat penghalang, daya tahan, sirkulasi udara, dan kemudahan perawatan ketika memilih bahan untuk pakaian medis.